Sabtu, 17 Agustus 2013

Kisah Patahnya Sayap Malaikat Langit

Diriwayatkan pada suatu hari, Malaikat Jibril mendatangi Rasulullah SAW dan berkata,
"Ya Rasulullah, aku telah melihat seorang malaikat di langit sedang berada di atas singgasananya. D sekitarnya terdapat 70 ribu malaikat berbaris melayaninya. Pada setiap hembusan nafasnya, Allah SWT menciptakan darinya seorang malaikat."

"Dari sekarang ini, aku melihat malaikat itu berada di Gunung Qaaf dengan sayapnya yang patah sedang menangis tersedu, "Lanjut Malaikat Jibril.


Sayap Patah

Ketika dia melihatku, dia berkata,
"Apakah engkau mau menolongku?"
Aku berkata, "Apa salahmu?"

Dia berkata,
"Ketika sedang berada di atas singgasana pada makam Mi'raj, lewatlah padaku Muhammad, Kekasih Allah SWT. Lalu aku tidak berdiri untuk menyambutnya sehingga Allah SWT menghukumku dengan ini (sayapnya patah) serta menempatkanku di sini seperti yang kau lihat."

Maaikat Jibril berkata,
"Seraya aku merendah diri di hadapan Allah SWT, aku memberinya pertolongan."
Maka Allah SWT berfirman,
"Wahai Jibril, katakanlah agar dia membaca shalawat atas KekasihKu, Muhammad SAW."

Malaikat Jibril berkata lagi,
"Kemudian malaikat itu membaca shalawat kepadamu dan Allah SWT mengampuninya serta menumbuhkan kembali kedua sayapnya, lalu menempatkannya lagi di atas singgasananya."

Sungguh betapa mulianya Nabi Muhammad SAW, hingga malaikat saja yang tidak menghormat, sayapnya dipatahkan oleh Allah SWT.
Kisah ini dinukil dari KitabMukasyafatul Qulub, buah karya dari cucu Imam Al Ghazali yang bernama Hujjatul Islam Al Imam Abu Hamid bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali.

Minggu, 21 Juli 2013

Detik-Detik Wafatnya Nabi Muhammad SAW

Assalamu'alaikum wr wb.

Kisah yang sangat mengharukan, dijamin akan meneteslah semua air mata bagi siapa saja yang membacanya.
Bukan saja manusia yang menangis, tapi seluruh penghuni langit dan bumi.


Kisahnya

Dengan suara terbata-bata, pagi itu Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wa salam berkhutbah, "Wahai umatku, kita semua dalam kekuasaan Allah dan dalam cinta kasih-Nya. Maka taat dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal kepada kalian, yaiut Al-Qur'an dan Sunnahku. Barangsiapa yang mencintai Sunnahku, berarti mencintaiku dan kelak orang-orang yang mencintaiku akan masuk Surga bersama-sama denganku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang menatap satu persatu para sahabatnya. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca. Umar Bin Khathab menahan nafas dalam tangisnya. Utsman Bin 'Affan menghela nafas panjang. Ali Bin Abi Thalib hanya bisa menundukkan kepala.

"Isyarat telah datang dan saatnya telah tiba. Rasulullah akan meninggalkan kita semua." Keluh dalam hati para Sahabat Rasul. Manusia paling Mulia sejagat itu telah hampir selesai menunaikan tugasnya. Dan tanda-tanda itu tampak semakin kuat. Sayyidina Ali dengan cekatan memeluk Rasulullah yang begitu lemah dan begitu goyah ketika turun dari mimbar.

Matahari kian tinggi. Tapi pintu rumah Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wa salam masih tertutup. Didalam rumahnya, Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wa salam tengah terbaring lemah dengan kening berkeringat membasahi pelepah kurma sebagai alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar salam.

"Assalamu'alaikum. Bolehkah saya masuk?" tanyanya.

Siti Fatimah tidak serta merta mengijinkan ia masuk.

"Wa'alaikumsalam. Maaf Ayahandaku lagi demam."

Ia kembali menemani Ayahandanya yang ternyata sudah membuka mata sembari bertanya :

"Siapakah dia wahai anakku?"
"Tak tahulah Ayahandaku. Sepertinya baru kali ini aku melihatnya." tutur Fatimah dengan lembutnya.

Lalu Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wa salam menatap puterinya dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bagian demi bagian wajah puterinya ingin dikenangnya.

"Ketahuilah Fatimah. Dialah yang akan menghapuskan kenikmatan sementara. Dialah yang akan memisahkan pertemuan di dunia. Dialah Malaikatul Maut." kata Rasulullah.

Seketika Fatimah berusaha menahan ledakan tangisnya.

Malaikat Turun ke Bumi

Ketika Malaikat maut datang mendekat, Rasulullah menanyakan kenapa Malaikat Jibril tidak menyertainya. Kemudian dipanggillah Malaikat Jibril yang sudah bersiap di atas langit dunia untuk menyambut kedatangan Ruh kekasih Allah yang begitu Mulia ini.

"Jibril, katakan apa hakku nanti di hadapan Allah." tanya Rasulullah dengan suara yang teramat lemah dan lirih.

"Pintu-pintu langit telah terbuka. Para Malaikat telah menanti Ruhmu. Semua Surga terbuka lebar menanti kedatanganmu." jawab Malaikat Jibril.

Dan ternyata itu tidak membuat hati Rasulullah lega. Matanya masih begitu tampak penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar kabar ini ya Rasul?" tanya Malaikat Jibril.
"Katakan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" lanjut Rasulullah.
"Jangan khawatir ya Rasulullah. Aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku, "Kuharamkan Surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya." jawab Malaikat Jibril.

Detik demi detik semakin berlalu. Saatnya Malaikat Izrail (Maut) melaksanakan tugasnya. Perlahan Ruh Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wa salam ditariknya. Tampak sekujur tubuh Rasulullah bersimbah keringat. Urat-urat lehernya menegang.

"Jibril, betapa sakitnya Sakratul Maut ini." Rasulullah mengaduh lirih.

Fatimah tak kuasa menatap Ayahandanya. Dibiarkan matanya terpejam. Sayyidina Ali yang berada di sampingnya menunduk semakin dalam. Malaikat Jibrilpun memalingkan muka.

"Jijikkah engkau melihatku hingga engkau palingkan wajahmu Ya Jibril?" tanya Rasulullah pada Malaikat Jibril sang Penyampai Wahyu itu.

"Siapa yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut ajal ya Rasul?" kata Malaikat Jibril.

Kasih Sayang Kepada Umat Tiada Duany

Kemudian terdengar Rasulullah memekik karena merasakan sakit yang tak tertahankan. "Ya Allah, dahsyat sekali sakitnya maut ini. Timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku. Jangan pada umatku."

Badan Rasulullah mulai dingin. Kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya mulai bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali segera mendekatkan telinganya kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wa salam.

"Uushikum bishshalaati wamaa malakat aymanukum."
Aku berpesan kepada kalian jagalah sholat dan peliharalah orang-orang lemah diantara kamu."

Di luar pintu, tangispun mulai terdengar bersahutan. Sahabat Rasulullah saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya. Dan Sayyidina Ali kembali mendekatkan telinga di bibir Rasulullah yang mulai tampak kebiru-biruan.

"Ummatii...Ummatii....Ummatii."
Bagaimana nasib umatku.. umatku.. umatku.

Inna Lillahi Wainna Ilaihi Raji'un.

Berakhirlah sudah riwayat hidup seorang manusia yang kemuliaannya tak ada yang menandingi. Seorang manusia pilihan yang telah memberi sinar cahaya terang dan membawa kita terbebas dari kegelapan. Sosok yang begitu cinta kepada umatnya. Di saat ajalpun Rasulullah tidak memikirkan anaknya, isterinya atau yang lainnya. Dalam hatinya Rasulullah begitu gelisah memikirkan nasib umatnya.
wassalamu'alaikum..

sumber:
konsul dokter islam.

Rabu, 17 Juli 2013

Quranpedia dan "I OK" Asas Kepada Ekonomi Tambah-Nilai Dunia

Pengkaji/pengarang: Khalid Yong - Quranalyst       akhalidyong@gmail.com

Alhamdulillah bersyukur kehadrat Allah SWT kerana maseh diberi masa, ruang dan peluang untuk kita semua sama-sama mengkaji kitab yang maha agung, yang maha hebat, kitab Al-Quran yang lebih baik dari segala-gala kitab samada yang sedang mahupun yang akan dikarang oleh manusia dan jin (Al-Quran Yunus 10:58). Marilah kita bersatu dan kembali ke jalan Allah dengan Al-Quran dan As-Sunnah.



Marilah kita berselawat dan salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, seluruh ahli keluarga baginda, sekalian nabi dan rasul, para sahabat dan para tabiin, juga kepada seluruh pejuang Islam, para alim-ulama, dan seluruh muslimin/muslimat dan mukminin/mukminat. 

Dengan izin Allah SWT kita berjumpa lagi dalam siri "Kajian Al-Quran dan ICT", iaitu mengkaji ayat Quran dengan metod Al-Quran bi Al-Quran (QbQ) seperti yang dikahendakki Allah SWT iaitu menggunakan konsep tasrif (Al-An'am 6:65). QbQ adalah rekersif antara ayat-ayat muhkamat dan ayat-ayat mutasyaabihat seperti yang dikahendakki pada ayat-ayat 3:7, 11:1, dan 39:23. Ianya satu metod yang amat luarbiasa, "very powerful", dan sesiapa yang berakal waras akan terpegun dan terpesona dengan kecanggihan metod QbQ ini. Masyaallah!

Al-Quran menjelaskan dunia menjadi rosak sebab "tangan-tangan manusia" yakni kesan dari ilmu epistemology yang hanya nampak perkara zahir sahaja. Kita lihat begitu banyak kerosakkan yang telah berlaku hasil dari perkembangan ilmu sains (ilmu epistemology), ilmu yang hanya nampak benda-benda fizikal sahaja. Maka sudah sampai masanya kita melakukan pemulihan dan penambah-baikkan ke atas dunia yang samakin "uzur" ini dengan proses "Islamization of Knowledge", iaitu menyaring ilmu epistemology (membuang segala kotoran) melalui ilmu ontology (ilmu Al-Quran), dan Quranpedia sebagai enjin penjana ilmu ontology.



Metod QbQ Harapan Baru Pemuda Islam

Selama lebih lima 5 tahun saya berjuang dalam Islam terutama untuk memulihkan kembali keyakinan umat Islam terhadap kebesaran, keagongan, dan kehebatan kitab suci Al-Quran saya dapati orang-orang muda begitu dahagakan ilmu-ilmu dari Al-Quran, mereka menanti-nanti berita hebat dan gembira dari Al-Quran. Di setiap seminar dan ceramah yang saya pergi (bentangkan kertaskerja), saya dapati para pemuda lebih terbuka minda mereka, namun sayang sekali terdapat segelintir ulama yang sebaliknya. Maka tidak hairan Prof. Dr. Hamka mengatakan "orang-orang muda sangat dahagakan ilmu dari Al-Quran, namun para ulama telah mengadakan pelbagai syarat yang amat ketat (untuk mengkaji Al-Quran) sehinggakan hampir tidak akan ada sesiapa yang dapat memenuhinya".

Begitu juga keluh Prof. Dr. Syed Naquib Al-Attas ketika menyampaikan ucaptama Seminar Kebangsaan di UIA mengatakan "the greatest enemy of Islamization of Knowledge is not the western scholars but muslim intellectual themselves" (musuh paling besar dalam menjayakan proses pengislaman ilmu ialah para ulama Islam itu sendiri, bukannya para saintis Barat).

Malah pada seminar baru-baru ini ada seorang ulama yang telah lama berkhidmat di USIM mempersoalkan kerelevanan "I OK" (Islamization of knowledge). Saya menjawab selain dari nusus Al-Quran yang jelas, cubalah kaji pada hanfon yang tuan sedang gunakan sekarang. Dia mengakui kebenarannya sebab pernah melihat bagaimana sebiji telur boleh menjadi masak apabila diletakkan antara dua hanfon yang sedang aktif berkomunikasi. Saya menambah lagi, lihatlah di negara-negara maju di mana mereka telah menukar dari "free Wifi" (Wifi percuma) kepada "Wifi Free" (kawasan bebas dari pancemaran Wifi). Saya bertanya, adakah dia lihat perkara sebaliknya berlaku di Malaysia (dan negara-negara Islam yang lain). Kenapa ini terjadi? Kenapa Al-Quran suruh menapis semua ilmu sains Barat (epistemology) dengan menggunakan ilmu ontology dari Al-Quran?


Wajib "I OK": Menapis dan Membersih Ilmu Sains (Ilmu Epistemology)

Kita tidak nafikan terdapat banyak manfaat dan kebaikan dari ilmu Sains, iaitu ilmu yang dihasilkan dari kehebatan manusia menggunakan pacaindera mereka untuk mengkaji dan meneroka segala hukum, sifat, dan kejadian alam ini. Namun sebagaimana yang kita yakini pada Rukun Iman ke-6, iaitu wajib percaya kepada "Qadar" (Qada' dan Qadar) bahawa semua makhluk ini dicipta oleh Allah SWT dengan "qadar" masing-masing, dengan "had kemampuan masing-masing", dengan spesifikasi masing-masing, dengan kebolehan masing-masing, dengan "kadar" masing-masing. Tujuan Rukun Iman ke-6 ialah supaya manusia tahu bahwa semua makhluk adalah lemah, dan hanya Allah SWT Tuhan yang Esa lagi Maha Berkuasa lagi Perkasa, yang tidak ada "qadar", tidak ada had atau kelemahan padaNya. Yang wajib kita yakin dan percaya pada rukun Iman ke-6 ialah segala makhluk adalah lemah, hanya Allah SWT sahaja yang Maha Berkuasa.




Lihatlah sekarang pada pelbagai hasil daya kreatif manusia, hasil ilmu sains, ilmu epistemology, walaupun terdapat banyak manfaat, namun terdapat banyak kelemahan dan kekurangan. Ini jelas membuktikan bahawa akal-fikiran dan kebolehan manusia ada had dan batasannya, tidak dapat menandingi ilmu dan kekuasaan Allah SWT seperti yang dijelaskan dalam ayat Al-Qamar 54:49. Contohnya lihat pada ilmu dan teknologi komunikasi tanpa wayar.




Bacalah surat (artikel) di atas, dan kajilah pelbagai hasil kajian yang telah dibuat ke atas kesan buruk dan bahaya dari pencemaran radiasi gelombang elektromagnetik. Sekarang sudah terbukti terdapat kesan buruk dalam ilmu-ilmu sains (ilmu epistemology) yang diaplikasikan tanpa terlebih dahulu dimurnikan, di "I OK" kan, dengan ilmu Al-Quran (ilmu ontology). Oleh yang demikian, ilmu-ilmu yang dihasilkan melalui pacaindera manusia (ilmu sains) walaupun nampak hebat dan bermanfaat, namun ianya juga mengandungi banyak kelemahan dan bahaya yang boleh merosakkan alam dan pelbagai kehidupan. 

Cuba bayangkan kesan baik kepada alam dan ekonomi negara sekiranya ulama Islam dapat memurnikan ilmu wireless komunikasi melalui proses "I OK"? Sudah tentulah "Islamic Wifi atau hanfon" akan menjadi satu fenomena dan mendominasi ekonomi komunikasi tanpa wayar dunia. Bukan sahaja para ulama Islam membuktikan mereka maseh lagi relevan, malah membuktikan kehebatan dan kemukijzatan Al-Quran. Cuba bayangkan betapa besarnya pulangan ekonomi hasil dari "Islamic hanfon" ini berbanding dengan "Samsung" yang hanya mengeluarkan "generic hanfon"? 


Quranpedia Menjana Value-added Economy!

Cuba bayangkan apa akan terjadi sekiranya para ulama dan saintis bergabung dan dapat mengeluarkan Wifi dan hanfon yang mesra alam? Cuba bayangkan betapa besarnya sumber keuntungan? Betapa banyaknya peluang pekerjaan baru yang dapat diadakan?




Cuba tengok bagaimana syarikat dari Korea "Samsung" sanggup mengambil risiko yang tinggi iaitu melabur RM 125 bilion pada tahun 2006 untuk menyediakan berpuluh ribu peluang pekerjaan baru dan dapat pulangan yang begitu lumayan sehingga RM 20 bilion setiap tahun (balik modal dalam hanya 7 tahun sahaja)! Sedangkan industri hanfon teramatlah "crowded", dan ianya hanyalah kira-kira 20% sahaja dari kesuluruhan industri ICT komunikasi tanpa wayar, yang bernilai bertrilion US dolar!

Adakah pelaburan untuk membina prasarana ilmu Quranpedia mencecah sampai RM 125bilion? Sudah tentu tidak, paling banyak pun hanya beberapa juta sahaja! tetapi apakah hasilnya dan kesannya? Apa kesannya kepada ekonomi negara, kepada dasar ekonomi tambah-nilai Najib Razak? Berapa ramai cerdik pandai dan para ulama akan dapat membina ekonomi baru, Quranomi, untuk negara? Berapa banyak industri akan mendapat mengecapi kesenangan dan kesejahteraan dari prasarana ilmu Quranpedia ini? Berapa banyak IPTA/IPTS yang akan dapat menjayakan visi dan slogan mereka untuk menjadi universiti yang terbaik di dunia apabila adanya prasarana ilmu Quranpedia?



IPTA Malaysia Berbelanja Besar!

Kesah IPTA Malaysia berbelanja besar dengan wang rakyat tetapi hasilnya tidak seberapa sudah mula terdedah kepada umum dan yang memburukkan lagi telah disedari diperingkat antarabangsa dan tidak boleh disembunyikan lagi di bawah permaidani. Dulu rakyat dan orang ramai tidak tahu apa yang berlaku di dalam IPTA/S tetapi kini sudah ramai rakyat yang membuka mata. Dulu bujet pendidikan ini hanya dibahaskan di Parlimen sahaja, hanya orang-orang tertentu sahaja tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan duit rakyat berbilion ringgit ini.

Sekarang sudah ramai rakyat yang mula sedar, mereka bercakap tentang IPTA di warung dan di kedai-kedai kopi. Ada segelintir orang muda cepat naik angin dan panas baran, mereka mahu didengari, maka menggunakan kritikan yang melampau sehingga ada yang sanggup mempersendakan Islam (orang Melayu). Mereka mungkin tidak berniat untuk mempersendakan Islam, bukan sebab mereka bencikan Islam tetapi untuk menzahirkan perasaan tidak puas-hati mereka. 

Oleh yang demikian kita ambil segala kritikan dengan positif, walaupun amat pedih namun kita harus terima hakikat sebenar, kita akui kelemahan dan kesilapan kita. Kita bangkit semula untuk membetulkan dan menambah-baik keadaan, menambah-baik diri kita sendiri, menambah-baik cara orang Melayu (orang Islam) berfikir, bukannya bertindak-balas menghukum mereka. Kita ambil contoh Nabi Muhammad SAW tidak pernah menghukum atau bertindak balas terhadap wanita yahudi mempersenda dan menghina Baginda. Malah baginda rasul membalas dengan layanan yang baik ketika wanita yahudi itu jatuh sakit.  



Kita tidak boleh marah mereka sebab hak istimewa yang diberikan kerajaan kepada IPTA (orang-orang Melayu) agak besar. Malang sekali semakin besar perbelanjaan diberikan kepada IPTA semakin menggerudum jatuh ke bawah. Pening kepala menteri! Semakin besar cita-cita, semakin hebat visi dan slogan IPTA semakin rendah hasilnya, semakin tidak bermutu jadinya. Yang menjadi mangsa ialah para pelajar, para graduan, dan seluruh umat Islam (Melayu). 



Saya berharap IPTA/S terutama yang berlabelkan Islam, para ulama, terutama ketua-ketua dekan dan jabatan (terutama fakulti Islam) bersedia untuk meneliti dan mendalami projek Quranpedia ini. Projek ini sudah sampai ke tahap diluar kemampuan saya, tetapi merupakan "chicken feed" bagi mana-mana IPTA sebab mereka sudah ada prasarana yang lengkap dan pihak kerajaan pula sentiasa memperuntukkan perbelanjaan yang besar. Sepatutnya sudah ada beberapa IPTA yang tersenarai dalam "top 100" terbaik dan bukannya menggerudum ke paras bawah 400 dunia!


Ontology vs Epistemology 

Apabila berbincang tentang Quranpedia, kita mesti faham istilah "ontology", dan apabila bercakap tentang "I OK" kita mesti faham istilah "epistemology" dan juga "ontology". Kalau tidak faham berbezaan dan persamaan antara "ontology" dan "epistemology", maka tidak akan faham proses "Islamization of Knowledge". Apa benda sebenarnya "ontology" dan "epistemology" ini?




Apabila saya sebut perkataan "ontology" saya maksudkan ilmu yang dijana secara deduktif, secara top-down, secara dari general premis kepada spesifik konklusi, berdasarkan usul dari ayat-ayat mutasyabihat iaitu metod QbQ. Ianya berlawanan dengan "epistemology" yang mana ilmunya dijana secara induktif, secara bottom-up, dari spesifik premises kepada general konklusi.




Secara ringkasnya ilmu epistemology ini adalah ilmu yang dihasilkan dari pemerhatian atau penggunaan pacaindera (mata, hidung, mulut, telinga, dan kulit), atau dalam bahasa mudah ialah "ilmu sains" seperti yang dijana berdasarkan kajian makmal, atau pengembaraan angkasa-lepas, atau penggalian bumi, dan sabagainya. Sebagai contoh setiap kali balik kampung di Terengganu ayam akan berkokok sebelum subuh. Apabila balik kampung di Kelantan kita dapati ayam juga berkokok sebelum subuh, kita balik di Selangor ayam juga berkokok sebelum subuh, kita ke Jakarta dan Bukittinggi ayam juga berkokok sebelum subuh, dan di mana-mana kampung kita pergi kita dapati ayam akan berkokok sebelum subuh. Oleh itu kita buat kesimpulan semua ayam akan berkokok sebelum waktu subuh.


Ilmu Epistemology Ada Kelemahan

Ilmu yang diperolehi secara pemerhatian ini kita panggil ilmu epistemology. Ilmu "ayam berkokok sebelum subuh" tadi kita perolehi dari pemerhatian dan pengamatan (menggunakan deria dengar, telinga) sebab misalnya kokokan ayam mengganggu kekusyukkan solat tahjud kita. Walaupum ayam-ayam tadi mengganggu kita namun ianya ada juga kebaikkannya. Oleh kerana kita sudah tahu, sudah berilmu, sudah pandai sikit, sudah belajar dari kokokan ayam, maka apabila ayam berkokok kita tahu itu maknanya sudah hampir masuk waktu solat subuh. Dengan ilmu itu, "apabila ayam berkokok" maka kita pun bolehlah menutup solat malam kita dengan solat witir. Tanpa kokokan ayam-ayam tersebut, kadang-kadang kita terlepas solat witir.  

Kita perhatikan ilmu yang diperolehi secara epistemology ini, walaupun ada banyak kebaikkan namun terdapat juga kelemahan dan kekurangan. Kadang-kadang ada juga ayam yang terlupa berkokok pagi. Misalnya ayam-ayam di Malaysia, sejak zaman Hang Tuah lagi sehinggalah ke tahun 2000 (beratus-ratus tahun lamanya), memang tidak pernah lupa untuk berkokok sebelum subuh, tetapi setelah menjadi negeri maju, setelah adanya padang golf menjadikan kehidupan ayam-ayam di kampung tersebut tidak lagi aman dan tenteram. Lampu-lampu di padang golf yang terang benderang mengganggu waktu tidur ayam. Selalunya pukul 8 malam sudah lena dilamun mimpi tetapi sejak ada padang golf pukul 2 pagi baru dapat tidur setelah lampu-lampu dimatikan.

Dengan menggunakan contoh yang mudah ini, kita dapati ilmu-ilmu yang dijana dengan menggunakan pacaindera, iaitu ilmu epistemology, ada banyak kelemahan. Kelemahan-kelemahan ini boleh memudaratkan alam dan juga segala kehidupan, termasuklah manusia. Oleh yang demikian ilmu-ilmu epistemology ini mestilah dimurnikan, mestilah ditambah-baik dengan ilmu-ilmu yang lebih sempurna yang lebih benar, yang lebih kekal iaitu ilmu ontology (ilmu yang dijana dari Al-Quran). Inilah metod saya untuk "I OK" (Islamization of Knowledge).

Proses "I OK" yang saya perkenalkan ini berbeza dari apa yang perkenalkan oleh Prof. Syed Naqib Al-Attas dan Prof. Dr. Ismail Faruqi. Proses "I OK" saya ini bukanlah retorik, tetapi berdasarkan proses pengkomputeran yang "mudah", mudah difahami dan mudah diaplikasikan. Apabila seseorang faham konsep Quranpedia, faham metod QbQ, faham konsep rekersif, artificial intelligence, knowledge base, faham propositional dan predicate calculus, speach act theory, tahu kaedah bahasa Arab, faham ayat-ayat muhkamat dan mutasyaabihat, dan serba sedikit ilmu-ilmu lain.  


Penciptaan Hanfon

Walaupun tidak secanggih ilmu-ilmu sains Barat yang lain, namun "kaedah pengeluaran" kokok ayam tadi adalah sama, iaitu secara epistemology. Lain-lain ilmu canggih seperti teori evolusi, teori conservation energy, dan teori wireless communication semuanya dijana menggunakan kaedah percubaan dan pemerhatian. Semuanya berdasarkan kecekapan pemerhatian pacaindera manusia seperti mata (deria penglihatan), telinga (deria pendengaran), hidung (deria bau), mulut (deria rasa), dan kulit (deria sentuh).

Contoh: ahli sains dapati apabila mereka menggerak-gerakkan magnet maka arus elektrik akan terhasil, dan sebaliknya apabila mereka alirkan arus elektrik maka medan magnet akan terhasil (dapat dikesan). Maka mereka mendapat idea baru untuk mengaplikasikan kedua-dua ilmu ini untuk mengadakan satu alat di mana boleh menukar dari gelombang bunyi kepada arus elektrik dan dari arus elektrik kepada gelombang magnet (electromagnetic wave). Gelombang elektromanetik boleh "meluncur" diudara, di angkasaraya dengan mudah, maka mereka mencipta satu lagi alat untuk menukar dari gelombang magnet kepada arus elektrik dan dari arus elektrik kepada gelombang bunyi. Hurray! Tercipta satu alat bernama "hanfon" (atau radio)!




Semasa menjana ilmu komunikasi tanpawayar ini (hanfon), mereka tidak mengambil kira kesan sampingan ke atas manusia, alam sekitar, dan sebagainya. Apa yang mereka tahu ialah barang-barang ciptaan mereka berguna kepada manusia, ada nilai komersial. Maka atas dorongan ekonomi ini pelbagai jenis hanfon direkacipta, semakin lama semakin kecil hanfon, semakin canggih, semakin berkuasa tinggi, semakin luas liputan, dan sebagainya. 

Mereka tidak sedar bahawa "peluncuran gelombang elektromagnetik" di angkasaraya boleh "melintas" dan "menembusi" dinding-dinding bangunan, kulit dan anggota tubuh-badan manusia (sel-sel), dan segala kehidupan lain. Mereka tidak sedar bahawa sel-sel juga berkomunikasi secara tanpa-wayar, bercantuman secara "ikatan kimia dan elektrik", dan sebagainya. Oleh yang demikian "pencerobohan" atau pencemaran pancaran elektromagnetik boleh membawa kemudaratan kepada sistem alam, kepada penghidupan lain, kepada alam sekitar seperti yang dijelaskan dalam ayat Az-Zariyat 51:8 "menjadikan akal fikiran bercelaru" dan 51:9 "menjadikan sel-sel berubah dari standard state (natural, tabi'i) kepada satu state baru" . 
  
Pemurnian Ilmu: Ilmu Ontology (Al-Quran) Menambah-nilai Ilmu Epistemology (Sains) 

Kita ambil contoh mudah bagaimana ilmu ontology (ilmu dari Al-Quran) boleh memurnikan ilmu epistemology (ilmu sains). Misalnya pemurnian (pengislaman) ilmu komunikasi tanpa wayar. Pada siri-siri yang lepas kita telah melihat sepintas lalu bagaimana ayat-ayat Az-Zariyat 51:1-4 menjelaskan ilmu komunikasi tanpa wayar. Pada ayat seterusnya iaitu 51:5-6 Allah menjelaskan bahwa teknologi wireless communication belum berlaku lagi pada zaman Nabi, namun ianya pasti akan berlaku (dan sudah terbukti ianya berlaku pada zaman kita ini).

Pada ayat 51:7 Al-Quran memberitahu bahwa terdapat banyak lorong-lorong mikrowave di angkasa-raya yang boleh digunakan untuk meluncurkan gelombang elektromagnetik. Perkataan "hubuk" bermakna seperti kesan pergerakan ular pada permukaan padang pasir (seperti gelombang). Lihat makna gambar di bawah makna "hubuk", dan beginilah bentuk gambar gelombang elektromagnetik.




Ayat 51:8 Allah menjelaskan kesan dan bahaya kepada manusia, iaitu akan membuatkan mereka menjadi berbeza-beza pendapat iaitu akal fikiran mereka menjadi bercelaru, suka kepada pendapat yang yang berbeza biarpun pendapat mereka salah (tidak selari dengan kahendak Al-Quran).  

Pada ayat 51:9 Allah SWT menjelaskan bukan sahaja akal-fikiran manusia jadi terganggu, jadi bercelaru, malah akan menukar dan mengubah state sel-sel, ion, molekul, DNA dan sebagainya kepada "state baru" yang berubah sifat (dari sifat asal yang natural) kepada sifat yang tidak normal.





Sila lihat lexicon Arabic-English Edward William Lane. Misal lihat kepada makna perkataan "hubuk" dan juga perkataan "afaka/ya'fiku" yang membawa makna "menukar state asal sesuatu benda kepada state atau keadaan lain" (change its state or manner from its original mode). 



Lihat dan kaji ayat 51:7-9 ini bagaimana  Al-Quran menjelaskan dengan terperinci akan bahaya dan kesan buruk pencemaran sinaran elektromagnetik kepada minda manusia dan juga kesan buruk kepada fitrah sel-sel kehidupan kepada "mode baru" yang tidak kompatibel antara sesama sel-sel (tidak boleh berkomunikasi).

Pada hari ilmu dan teknologi komunikasi tanpa wayar digunakan dengan meluas tanpa had, sedangkan Al-Quran menjelaskan bahwa ini adalah asas kepada setiap penjadian, iaitu 7 ayat pertama (51:1-7) merupakan blok asas kepada hukum pembinaan segala kejadian, termasuklah teleportation.

Oleh yang demikian, tanpa "I OK", tanpa "Islamization of Knowledge" ilmu-ilmu yang dijana secara epistemology, secara sains pemerhatian ini, secara penggunaan panca-indera boleh membawa kesan buruk kepada alam. "I OK" ialah untuk memurnikan ilmu "epistemology" dengan hukum dan fitrah alam supaya segalanya menjadi baik, menjadi selamat, menjadi teratur dan harmoni. 

Dengan kemurahan dan rahmah Allah SWT maka kitab Al-Quran diturunkan untuk menjelaskan ilmu-ilmu diluar batas pemikiran manusia, untuk menjelaskan hukum, fitrah, dan peraturan alam. Oleh kerana Al-Quran menjelaskan segala-galanya, semua perkara (An-Nahla 16:89), menjelaskan dengan mendalam lagi terperinci (Isra 17:12), dan tidak ada satu benda pun yang tidak dijelaskan (Al-An'am 6:38), malah mengajar manusia bagaimana untuk memahami ayat-ayat Al-Quran, maka marilah kita sama-sama berganding bahu menjayakan projek Quranpedia. Quranpedia adalah "prasarana ilmu" terpenting bagi umat Islam untuk melakukan "I OK" dan menjana value-added economy.   


Contoh Ontology Dari Al-Quran

Tadi kita telah melihat beberapa contoh tentang ilmu epistemology, iaitu ilmu yang dijana secara induktif berdasarkan pemerhatian, seperti ilmu "ayam berkokok sebelum subuh", magnet boleh menjana arus elektrik, dan arus elektrik boleh menjana gelombang magnet.

Sekarang kita lihat ilmu ontology yang akan kita jana dari kitab Al-Quran iaitu secara deduktif, iaitu dari usul (premis) umum kepada spesifik konklusi.

Contoh Pertama

Ayat 51:7 (usul-1) Di angkasa-raya terdapat banyak lorong-lorong EMW.
Ayat 51:8 (usul-2) Fikiran manusia boleh menjadi bercelaru.
Konklusi: Oleh itu terdapat gelombang-gelombang EM yang merosakkan fikiran manusia.  

EMW = electromagnetic wave (gelombang elektromagnetik)

Contoh ke-dua:

Ayat 51:7 (usul-1) Di angkasa-raya terdapat banyak lorong-lorong EMW
Ayat 51:9 (usul-2) EMW boleh membalikkan kedudukan pusingan asal elektron (fitrah asal)
Konklusi: EMW mengganggu sifat asal (fitrah) pusingan elektron (sel-sel kehidupan)

Cuba perhatikan apabila kita menukar ayat-ayat muhkamat kepada ayat-ayat mutasyabihat (ayat-ayat yang sama makna), maka kita akan dapat menjana banyak usul-usul (propositions). Contoh yang saya kemukakan di atas adalah di antaranya beberapa yang mudah.

Contoh ke-tiga:

Ayat 51:7 (usul-1) Di angkasa-raya terdapat banyak lorong-lorong EMW
Ayat 51:9 (usul-2) Elektron yang sudah terpusing boleh menjadi "misbehave" (tidak kembali kepada sifat normal)
konklusi: Ada sesetengah sel-sel boleh menjadi "misbehave" dan tidak dapat berkomunikasi dengan sel-sel lain.  

Maka antara ilmu ontology (ilmu dari Al-Quran) yang boleh kita jana dari 3 ayat ini (51:1-3) ialah:

1)  Angkasa-raya mempunyai banyak lorong elektromagnetik (EMW)
2) Terdapat lorong-lorong (EMW) yang merbahaya kepada akal fikiran manusia.
3) Terdapat lorong-lorong (EMW) yang merbahaya kepada sel-sel kehidupan (tetapi boleh menjadi normal).  
4) Terdapat sel-sel yang elektronnya terpusing secara kekal dan tidak dapat kembali kepada keadaan normal (kepada sifat asal, fitrah), langsung menjadi rosak.

Saya berharap tuan-puan para pembaca dan pengkaji dapat sedikit ilmu pada siri kali ini seperti faham istilah "ontology" dan "epistemology", dan juga tahu bagaimana untuk menjana premis (usul) dan konklusi dari pemerhatian pacaindera (untuk menjana ilmu epistemology), dan tahu membina usul dan konklusi dari ayat-ayat Al-Quran untuk menjana ilmu ontology.


Wallahu a'lam. 



bersambung ....

Senin, 03 Juni 2013

Kisah Manusia Penghuni Langit

Assalamu'alaikum wr. wb.

Selamat malam sahabat,
Ketahuilah bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa ada seseorang yang akan menjadi penghuni langit. Siapakah beliau yang memiliki keistimewaan tersebut.

Karena begitu taat dan rasa sayangnya kepada ibundanya, laki-laki yang satu ini divonis oleh Utusan Allah SWT sebagai penghuni langitu sehingga banyak para sahabat yang meminta didoakan olehnya.


Kisahnya

Dialah Uwais Al Qarni.
Beliau adalah seorang pemuda miskin yang tinggal di Yaman bersama ibunya yang sudah tua renta, lumpuh dan buta. Uwais tinggal dengan ibunya karena beliau tidak mempunyai lagi ahli keluarga. Beliau senantiasa merwat ibunya dengan penuh ketulusan dan kasih sayang serta mematuhi seluruh perintah ibunya.

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, beliau bekerja menggembala kambing dan unta milik orang lain serta mendapatkan upah dari pekerjaan tersebut. Walaupun upah yang diterimanya hanya cukup untuk kebutuhan dirinya dan ibunya, namun ia tetap sabar dan senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas apa yang dianugrahkan kepadanya.

Apabila beliau mendapatkan upah yang berlebih, ia tak lupa untuk berbagi dengan orang-orang yang tidak mampu.

Merawat Ibunya

Uwais juga dikenal sebagai sosok yang ahli ibadah.
Dia selalu berpuasa di siang hari dan pada malam harinya ia selalu bermunajat kepada Allah SWT untuk memohon petunjuk dan beristighfar. Meski demikian, pemuda yang hidup semasa dengan Rasulullah SAW ini memiliki kecintaan yang sangat luar biasa kepada Rasulullah.

Ia selalu merasa bersedih hati jika mendengar orang-orang yang bercerita tentang pertemuan mereka dengan Baginda Rasul, karena memang dia belum pernah berjumpa sekalipun dengan Nabinya tersebut.

Rasa rindu Uwais untuk bertemu dengan Nabi Muhammad SAW semakin lama semakin dalam. Beliau ingin sekali memandang wajah Rasulullah SAW dari dekat serta ingin mendengar suaranya. Namun, kecintaannya kepada ibunya juga sangat luar biasa, ia merasa tidak tega untuk meninggalkan ibunyaq untuk bertemu dengan Nabi.

Di luar dugaan, si Ibu yang sebenarnya mengetahui cintanya kepada Baginda Nabi, tiba-tiba saja angkat bicara.
"Wahai Uwais anak ibu, Pergilah engkau menemui Rasulullah SAW di rumahnya. Setelah berjumpa, segeralah engkau pulang," kata Ibu Uwais.

Mendengar pernyataan ibunya tersebut, Uwais merasa sangat gembira luar biasa dan ia pun segera berkemas, mempersiapkan dirinya untuk pergi ke Madinah menemui Rasulullah SAW. Namun, ia tak lupa menyiapkan segala keperluan ibunya selama ia pergi ke Madinah. Ia selalu berpesan kepada orang-orang terdekatnya agar menjenguk ibunya sepeninggal Uwais ke Madinah.

Menemui Rasulullah SAW

Setelah menempuh perjalanan yang sangat jauh, Uwais pun akhirnya tiba di Madinah dan ia pun langsung menuju rumah Rasulullah SAW.
Selepas mengucapkan salam, pintu rumah Nabi pun terbuka, namun yang beliau temui hanya Aisyah, sedangkan Rasulullah SAW ketika itu sedang berada di medan perang.

Uwais pun langsung merasa kecewa karena ia ingin segera bertemu Nabi dan segera pulang sebagaiman pesan ibunya.
Akhirnya ia pun memilih untuk segera pulang dan menitipkan pesan untuk Nabi kepada Aisyah.

Setelah perang usai, Rasulullah SAW kembali pulang ke Madinah dan ia langsung bertanya kepada Aisyah mengenai orang yang mencari beliau.
Belum sempat Aisyah menjawab, Nabi pun bersabda,
"Uwais anak yang taat kepada ibunya, dia adalah penghuni langit."
Aisyah pun sangat kaget dengan penuturan Nabi, karena Rasulullah rupanya sudah mengetahui siapa tamu yang ingin bertemu dengannya jauh-jauh hari.

Para sahabat tertegun, kemudian Nabi Muhammad SAW meneruskan keterangannya mengenai Uwais yang menjadi salah satu orang yang menghuni langit kepada orang orang-orang yang hadir di situ.
Baginda Nabi bersabda,
"Jika kamu ingin erjumpa dengan dia, perhatikanlah dia memiliki tanda puith di telapak tangannya."

Nabi juga berpesan kepada para sahabat,
"Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mohonlah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi."

Selepas Rasulullah SAW wafat, Umar dan Ali ra akhirnya bisa berjumpa dengan Uwais. Kemudia mereka berdua memohon doa dan istighfar dari Uwais. Umar juga berjanji untuk menyumbangkan uang dari Baitul Mal kepada Uwais.
Namun dengan bijaksana Uwais berkata,
"Hamba mohon, supaya hari ini saja hamba diketahui oleh orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui oleh orang lagi."

Apakah Uwais adalah seorang Malaikat?
Ataukah beliau adalah Malaikat yang menyamar menjadi manusia untuk merawat seorang Ibu?
Apakah Uwais memang hanya manusia biasa?
Wallahu A'lam.

Karena Sabda Nabi, pasti benar adanya.
Uwais bukan orang bumi, dia penghuni langit. Selain itu, pertemuannya dengan Umar dan Ali juga menjadi tanya tanya besar karena pertemuan mereka disuruh untuk merahasikan dan Uwais tidak ingin dilihat orang setelah itu.
Subahanallah....

Semoga kisah sahabat Uwais ini bisa menjadi cambuk buat kita semua agar senantiasa berbakti kepada ibu, ibu yang melahirkan kita dengan susah payah.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

sumber gambar: http://www.jazakallah.in/tag/mother/

Rabu, 22 Mei 2013

Detik-Detik Wafatnya Ibunda Nabi Isa as

Assalamu'alaikum wr. wb.

Ketahuilah bahwa semua manusia, kelak pasti akan mengalami mati. Akan mengalami kehidupan di alam Barzakh.
Begitu pula dengan Maryam, ibu dari Nabi Isa as.
Di alam kubur, Maryam mendapatkan tempat yang nyaman.


Kisahnya

Nabi Isa as ini pernah merasakan kehilangan yang sangat luar biasa.
Bagaimana tidak, pada saat ibunda tercintanya meninggal, Nabi Isa as tidak berada di sisinya.

Maryam menghembuskan nafas terakhirnya di atas sebuah gunung.
Pada saat itu, Nabi Isa as merasakan kehampaan yang luar biasa. Sosok ibu yang sangat beliau sayangi dan selalu menjadi teman curhatnya telah meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.

Begitu sedihnya Nabi Isa as, hingga saat dirinya turun gunung untuk meminta bantuan kaum Bani Israil untuk mengurus jenazah ibunya, tapi tak seorang pun dari mereka yang bersedia membantu.
Nabi Isa as pun kembali naik ke atas gunung dimana jenazah ibunya berada.

Maryam Dimandikan Bidadari

Gelisah dan gelisah yang Nabi Isa as rasakan.
Namun tak lama setelah itu, Allah SWT mengutus Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail agar tutun ke bumi dengan membawa serta bidadari untuk mengurus jenazah ibunda Nabi Isa as.

Setelah bertemu dengan para malaikat dan para bidadari, Nabi Isa as pun segera meminta pertolongan untuk memakamkan jenazah ibunya.
Saat itu, Malaikat Jibril berhadapan dengan Nabi Isa as dan berkata,
"Aku ini sebenarnya adalah Malaikat Mikail dan sahabatku ini adalah Malaikat Jibril. Aku sudah membawakan obat tubuh dan kain kafan dari Tuhanmu dan para bidadari cantik jelita sekarang sedang turun dari surga untuk memandikan dan mengkafani ibumu."

Begitu mendengar penuturan Malaikat Mikail tersebut, Nabi Isa as pun sangat bahagia.
Tak lama kemudian, Malaikat Jibril menggali kubur di atas gunung untuk makam Ibunda Nabi Isa as.

Ketika para bidadari telah sampai di bumi, mereka langsung memandikan dan mengkafani jenazah Maryam.
Setelah itu, jenazah Maryam dishalatkan kemudian dikuburkan.

Nabi Isa as pun berdoa kepada Allah SWT,
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau mendengar kata-kataku dan tidak sedikitpun urusanku yang tersenbunyi dari-Mu. Ibuku kini telah meninggal, sedangkan aku tidak menyaksikan sendiri ketika dia wafat. Olah karena itu, izinkanlah dia (Maryam) berkata sesuatu kepadaku."


Maryam Bahagia Dalam Kubur

Tak lama setelah Ibunda Nabi Isa as dimakamkan, Allah SWT berfirman,
"Sesungguhnya Aku telah memberi izin kepadanya."

Mendengar Firman Allah SWT tersebut, Nabi Isa as pun langsung pergi ke makam ibunya.
Setelah sampai di makam, Nabi Isa as berkata,
"Assalamuualaiki ya ibu, bagaimanakah dengan tempat pembaringanmu dan tempat kembalimu dan bagaiman pula kedatangan Tuhanmu?"

Betapa Sakitnya Saat nyawa Dicabut

Maryam berkata,
"Tempat pembaringanku dan tempat kembaliku adalah sebaik-baik tempat, sedangkan aku menghadap kepada Tuhanku, aku tahu bahwa Dia telah menerimaku dengan rela."
"Wahai ibu, bagaimanakah rasa sakitnya mati?" tanya Nabi Isa as.

"Demi Allah SWT yang telah mengutusmu sebagai nabi dengan sebenar-benarnya, belum hilang rasa pedihnya mati aku rasakan hingga sekarang. Demikian pula rupa Malaikat Maut yang belum hilang dari pandangan mataku. Alaikassalam, wahai kasih sayangku sampai hari kiamat," jawab Maryam yang mengakhiri percakapannya.

Nabi Isa as pun merasa lega karena ibundanya telah mendapatkan nikmatnya kubur.

Nabi Isa pada detik-detik terakhir meninggalnya Maryam, beliau turun gunung untuk mencari kayu bakar dan makanan yang digunakan untuk berbuka puasa nantinya.
Dalam riwayat lain, dijelaskan bahwa Maryam meminta penundaan untuk mati sampai kembalinya Nabi Isa as. namun permintaan tersebut ditolak dengan tegas oleh Malaikat Maut.

Ibunda Maryam meninggal pada saat sedang menunaikan shalat, dikira Nabi Isa as, ibunya tengah menjalankan shalat hingga Nabi Isa pun turut juga melaksanakan shalat hingga pagi menjelang.
Setelah pagi inilah Nabi Isa as baru sadar, bahwa ibunya telah berpulang ke Rahmatullah.
Subhanallah....

Wassalamu'alaikum wr. wrb.

Minggu, 12 Mei 2013

Cicit Rasulullah Mampu Sembuhkan Lumpuh

Assalamu'alaikum wr. wb.

Subhanallah...
Islam agama yang benar.
Itulah pengakuan dari keluarga Yahudi setelah anaknya sembuh dari kelumpuhan berkat air wudhu saja. Air wudhu yang tak sengaja dipungut dan dioleskan ke kaki si anak Yahudi, tiba-tiba saja kakinya bisa digunakan untuk berdiri, bahkan berlari.

Bekas air wudhu tersebut adalah bekas air wudhu Waliyullah Sayyidah Nafisah yang merupakan cicit dari Rasulullah SAW.
Beliau adalah seorang wanita teladan di antara muslimat-muslimat lainnya. Dengan ketakwaannya yang tinggi kepada Sang Pencipta, beliau dikenal sebagai salah satu waliyullah yang memiliki banyak karomah.

Dan salah satu karomahnya adalah bisa menyembuhkan sakit lumpuh dengan air wudhunya.
Subhanallah...



Kisahnya

Silsilah Sayyidah Nafisah adalah beliau putri dari Hasan Al Anwar bin Zaid Al Ablaj bin Imam Hasan Ali bin Abi Thalib. Beliau juga menyandang sebagai cicit dari Rasulullah SAW. Di balik derajat nasab yang agung itu, Sayyidah Nafisah rupanya memiliki tingkat ketakwaan yang tinggi dan senantiasa berzikir kepada Allah SWT.

Pada suatu ketika Sayyidah Nafisah datang ke Mesir untuk menetap dan tinggal di sana. Di Mesir, beliau tinggal berdekatan dengan keluarga Yahudi yang memiliki seorang anak gadis yang sedang sakit lumpuh. Meski berbeda keyakinan, namun Sayyidah Nafisah sangat menghormati tetangganya itu.
(Memang Islam sangat menghormati tentangga dan pemeluk agama lain).

Di hari yang cerah, si ibu gadis Yahudi hendak pergi untuk suatu keperluan. Ia merasa kebingungan karena tidak tahu kepada siapa anaknya yang lumpuh tadi dititipkan. Setelah berfikir sejenak, akhirnya sang ibu memutuskan untuk menitipkan anak gdisnya kepada Sayyidah Nafisah.

Berwudhu

Sayyidah Nafisah tak merasa keberatan sedikit pun dengan amanah sang ibu bahkan beliau menjaga amanah itu dengan sebaik-baiknya. Ketika datang waktu shalat, Sayyidah Nafisah langsung bergegas mengambil air wudhu. Namun, di tengah-tengah Sayyidah berwudhu, air basuhan yang terjatuh tanpa disadari mengalir ke tempat anak gadis Yahudi yang lumpuh itu.

Gadis Yahudi itu kemudian mengambil bekas air wudhu tersebut sedikit dengan tangannya. Kemudian ia membasuhkannya ke kedua kakinya yang lumpuh.

Subhanallah...
Atas izin Allah SWT, anak gadis tersebut tiba-tiba saja bisa langsung berdiri. Tak lama kemudian ia sudah sembuh total dari kelumpuhannya. Tentu saja hal ini membuat si anak gadis Yahudi sangat riang dan ia bermaksud hendak mengucapkan terima kasih kepada Ayyidah Nafisah. Tapi apa daya, niatnya tertunda karena Sayyidah Nafisah sedang asyik bertemu kepada Sang Pencipta lewat Shalatnya.

Selang tak berapa lama kemudian, ibu gadis tersebut ternyata sudah kembali.
Betapa kagetnya sang ibu karena ia disambut anak gadisnya dengan berlari-lari kecil. Seketika itulah sang ibu menyadari bahwa anak gadisnya sudah sembuh dari kelumpuhan.

Sang ibu dan anak saling berpelukan.
Sang ibu menanyakan apa penyebab kesembuhan lumpuhnya. Si anak gadis kemudian menceritakan semua yang telah dialaminya.

Begitu mendengar penuturan anaknya, sang ibu menangis sambil tersungkur ke tanah.
Sang ibu berkata,
"Tak diragukan alagi, agama Sayyidah Nafisah adalah agama yang mulia dan sungguh-sungguh agama yang benar."

Setelah mengucapkan yang demikian itu, di saat yang bersamaan, Sayyidah Nafisah sudah selesai shalat.
Sang ibu gadis Yahudi langsung saja mendekai Sayyidah Nafisah, memeluk dan menciuminya. Sang ibu juga ingin memeluk agama yang dipeluk Sayyidah Nafisah. Akhirnya, sang Ibu langsung mengucapkan syahadat dengan penuh ikhlas karena Allah SWT.

Subhanallah...

Satu Keluarga Yahudi Masuk Islam

Beberapa saat kemudian, ayah gadis Yahudi tersebut datang.
Laki-laki itu merupakan salah satu tokoh Yahudi dan dia pun sangat gembira ketika melihat anak gadisnya sudah tidak lumpuh lagi.

Kemudian dia bertanya kepada istrinya tentang sebab kesembuhan anaknya.
Sang istri pun menjawab dan menceritakan semuanya dengan rasa gembara tiada tara.

Setelah mendengar cerita istrinya, sang ayah kemudian mengangkat tangan ke langitdan berkata,
"Maha Suci Engkau yang memberikan petunjuk terhadap orang yang Engkau kehendaki. Demi Allah, agama Sayyidah Nafisah adalah agama yang benar."

Setelah mengucapkan demikian, sang ayah pun menucap dua kalimat syahadat sebagai tanda akan keislamannya.
Akhirnya seluruh keluarga masuk islam berkat karomah cicit Nabi Muhammad SAW.
Subhanallah...

Admin jadi ikutan nangis deh karena terharu.
Ada yang bisa kita jadikan pelajaran dari kisah ini, di antaranya adalah Islam sangat menghormati pemeluk agama lain dan tidak memaksakan agama terhadap orang lain.

Sabtu, 04 Mei 2013

Melihat Wujud Asli Iblis

Assalamu'alaikum wr. wb.

Kisah ini terjadi pada masa zaman Nabi Yahya as. Pada suatu ketika, Nabi Yahya as meminta Iblis agar menunjukkan wujud aslinya. Iblis pun menurutinya dengan syarat tak akan ada seorang pun yang melihatnya kecuali Nabi Yahya as. Akhirnya iblis pun datang menemui Nabi Yahya as keesokan harinya sesuai dengan kesepakatan. Iblis menampakkan wujud aslinya dengan wajah yang sangat buruk.


Kisahnya

Dalam satu kitab Ghawr Al Umur buah karya Al-Hakin At-Tirmidzi dikisahkan bahwa pada suatu saat iblis laknatullah mendatangi para nabi. Iblis mendatangi semua nabi mulai dari Nabi Nuh as hingga Nabi Isa as. Hanya saja, dari nabi-nabi yang ditemui oleh iblis, tidak ada nabi yang paling banyak dan paling enak diajak bicara kecuali Nabi Yahya as.

Begitu iblis menemui Nabi Yahya as, Nabi Yahya as langsung saja membentak iblis dan memintanya untuk menunjukkan wujud aslinya.
"Hai Abu Murah (julukan iblis karena iblis terputus dari segala kebaikan), aku ingin minta satu hal padamu dan aku harap kamu tidak menolaknya," kata Nabi Yahya as.
"Ya, aku akan bersedia melakukan untukmu wahai Nabiyullah, apa yang harus aku lakukan," jawab iblis.

Permintaan Nabi Yahya as

"Aku ingin kamu memperlihatkan bentuk dan rupa alimu serta menunjukkan bentuk dan berbagai perangkap yang kamu pergunakan untuk membinasakan dan mencelakakan manusia," pinta Nabi Yahya as.

Mendengar permintaan tersebut, iblis berkata,
"Wahai Nabiyullah, permintaanmu sungguh sesuatu yang berat. Permintaanmu membuatku berada dalam kesulitan yang besar. Namun, aku tidak bisa menolak permintaanmu. Hanya saja, jangan sampai ada orang lain bersamamu yang melihat," ujar iblis.

Dan akhirnya terjadilah kesepakatan di antara keduanya untuk melakukan pertemuan pada keesokan harinya. Setelah tiba pada waktu yang telah dijanjikan, iblis pun muncul di hadapan Nabi Yahya as.
Seketika itu juga, iblis langsung berubah bentuk menjadi makhluk yang mirip dengan hewan yang jelek dan menakutkan.

Ciri-Ciri Fisik Iblis

Bentuk fisiknya seperti babi, wajahnya seperti kera dan matanya memanjang sama seperti mulutnya. Iblis tidak memiliki janggut, rambut di kepalanya jarang dan mengarah ke atas. Iblis memiliki empat buah tangan, dua tangan di bahunya dan dua lagi di keningnya. Jari-jarinya ada enam, hidungnya menghadap ke atas. Iblis juga memiliki belalai, pincang dan mempunyai sayap.

Di atasnya ada berhala Majusi. Lalu di sekitar bajunya ada enam jenis minuman yang warnanya beraneka ragam. Di tangannya ada lonceng besar. Di atas kepalanya terdapat telur yang ditengahnya ada besi panjang.

Iblis Enggan Bersujud

Beberapa saat lamanya Nabi Yahya as terkejut melihat wujud asli iblis.
Kemudian Nabi Yahya as berkata,
"Hai Abu Murah, jawablah beberapa hal yang ingin aku tanyakan kepadamu, kenapa bentukmu sangat buruk dan jelek?"
"Wahai Nabiyullah, ini semua karena nenek moyangmu Nabi Adam as," jawab iblis.

"Tadinya aku iini berasal dari golongan malaikat yang mulia. Aku tidak pernah mengangkat kepalaku dan sujud yang selalu aku lakukan selama empat ratus ribu ribu tahun lamanya. Namun aku melanggar perintah Tuhan dengan tidak mau bersujud kepada Nabi Adam as. Allah SWT pun murka kepadaku dan melaknatiku. Sejak saat itu, aku npun berubah dari bentuk malaikat ke bentuk setan seperti ini. Padahal, tadinya di antara malaikat-malaikat, tidak ada yang rupanya lebih bagus dariku. Tapi sekarang lihatlah aku, sekarang aku berubah menjadi buruk rupa dan jelek seperti yang Anda lihat," jelas iblis yang mengungkapkan jati dirinya kepada Nabi Yahya as.

Itulah iblis, ciri-ciri fisiknya dan alasan kenapa rupanya sekarang menjadi sangat jelek.
Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah SWT.

Wassalamu'alaikum wr. wb.